Aksi Buruh |
Saat memperingati hari buruh sedunia 2013 ini, tuntutan serentak disampaikan oleh hampir segenap elemen buruh di berbagai kota.
SEKBER BURUH, Jakarta - Tuntutan mendapat upah layak dan kesejahteraan masih menjadi tema utama dalam peringatan hari buruh se-dunia buat ratusan ribu buruh yang menggelar aksi demonstrasi di sejumlah pusat kota di Indonesia.
Demontrasi berlangsung menyebar di pusat pusat kota dengan basis industri besar seperi Bandung, Surabaya dan pusat Pemerintahan di Jakarta.
Di Surabaya ribuan buruh sempat terlibat ricuh dengan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan kantor Gubernur dan DPR Provinsi.
Sementara di Jakarta, sekitar lebih dari 50 ribu buruh menggelar aksi jalan kaki secara bergelombang menuju Istana Negara.
Seorang buruh dari Bekasi, Mugi Santoso yang bekerja di sektor industri metal menginginkan penghapusan tenaga kerja kontrak yang selama ini menjadi tuntutan utama.
Dia bersama ratusan ribu buruh lainnya menuntut kenaikan upah yang disesuaikan pada standard kehidupan layak.
Mugi yang mengaku digaji 2,4 juta rupiah per bulan menyatakan belum cukup untuk memenuhi hidup keluarga dengan 2 orang anak.
"Kami masih keteteran, kami masih hidup di bawah standar. Kalau di Bekasi 2,4 juta rupiah itu masih kurang...," katanya.
Isu tuntutan kesejahteraan juga diikuti dengan pernyataan politik.
Di Jakarta, kelompok Sekretariat Bersama Buruh mulai mengarah menggalang kesadaran berpolitik.
Dalam orasi-nya secara bergantian, kelompok Sekber Buruh mengajak para buruh mulai membentuk komunitas politik ketimbang berpatron dengan partai politik, di samping tuntutan kesejahteraan.
Ini adalah isu baru dalam gerakan buruh Indonesia.
Orasi salah seorang pimpinan buruh perempuan, Sekber Buruh menyatakan perlunya memperjuangan kesejahteraan sambil merebut kekuatakan politik.
Jumlah buruh yang turun ke jalan tahun ini, memang lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Hampir tiap tahun peringatan hari buruh sedunia di Indonesia selalu membuat lumpuh kegiatan perkantoran di kota besar.
Pemerintah berencana menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur nasional.
SEKBER BURUH, Jakarta - Tuntutan mendapat upah layak dan kesejahteraan masih menjadi tema utama dalam peringatan hari buruh se-dunia buat ratusan ribu buruh yang menggelar aksi demonstrasi di sejumlah pusat kota di Indonesia.
Demontrasi berlangsung menyebar di pusat pusat kota dengan basis industri besar seperi Bandung, Surabaya dan pusat Pemerintahan di Jakarta.
Di Surabaya ribuan buruh sempat terlibat ricuh dengan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan kantor Gubernur dan DPR Provinsi.
Sementara di Jakarta, sekitar lebih dari 50 ribu buruh menggelar aksi jalan kaki secara bergelombang menuju Istana Negara.
Seorang buruh dari Bekasi, Mugi Santoso yang bekerja di sektor industri metal menginginkan penghapusan tenaga kerja kontrak yang selama ini menjadi tuntutan utama.
Dia bersama ratusan ribu buruh lainnya menuntut kenaikan upah yang disesuaikan pada standard kehidupan layak.
Mugi yang mengaku digaji 2,4 juta rupiah per bulan menyatakan belum cukup untuk memenuhi hidup keluarga dengan 2 orang anak.
"Kami masih keteteran, kami masih hidup di bawah standar. Kalau di Bekasi 2,4 juta rupiah itu masih kurang...," katanya.
Isu tuntutan kesejahteraan juga diikuti dengan pernyataan politik.
Di Jakarta, kelompok Sekretariat Bersama Buruh mulai mengarah menggalang kesadaran berpolitik.
Dalam orasi-nya secara bergantian, kelompok Sekber Buruh mengajak para buruh mulai membentuk komunitas politik ketimbang berpatron dengan partai politik, di samping tuntutan kesejahteraan.
Ini adalah isu baru dalam gerakan buruh Indonesia.
Orasi salah seorang pimpinan buruh perempuan, Sekber Buruh menyatakan perlunya memperjuangan kesejahteraan sambil merebut kekuatakan politik.
Jumlah buruh yang turun ke jalan tahun ini, memang lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Hampir tiap tahun peringatan hari buruh sedunia di Indonesia selalu membuat lumpuh kegiatan perkantoran di kota besar.
Pemerintah berencana menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur nasional.
No comments