 |
| Mayday 2012 |
SEKBER BURUH, JAKARTA - Sekretariat Bersama (Sekber) Buruh siap menggelar aksi unjukrasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2012 mendatang.
Kesiapan itu disampaikan dalam jumpa pers siang ini di teras gedung YLBHI Jalan P. Diponegoro 74 Jakarta Pusat.
Salah satu presidium Sekber Buruh, Sultoni mengatakan, bagi Sekber Buruh momentum hari buruh adalah tonggak perjuangan buruh yang tidak terkooptasi oleh siapapun.
"Parpol dan elit politik selama ini gagal, dan kami usul untuk membangun elit yang mandiri tanpa elit politik yang kapitalis. Selama ini kaum buruh layaknya sebagai komoditas," ujar Sultoni.
Adanya beberapa kelompok buruh yang berunjukrasa pada tanggal 1 Mei nanti, namun tidak semuanya ikut dalam acara May Day Fiesta di Gelora Bung Karno, Senayan, Sultoni mengakui adanya polarisasi diantara Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang merupakan bagian dari politik yang tidak bisa dicegah.
Aksi May Day yang didukung pula oleh kelompok mahasiswa ini, juga membuat kelompok Sekber Buruh untuk turut merespon momentum hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei.
Sekber Buruh merupakan gabungan dari 21 serikat buruh, 7 elemen mahasiswa, dan 1 ormas perempuan, serta para aktivis lokal lainnya. Total massa Sekber Buruh yang akan berunjukrasa tanggal 1 Mei nanti diperkirakan lebih dari 11 ribu orang karena angka itu belum termasuk massa Sekber Buruh Tangerang.
Pada aksi May Day pukul 11.00 - 12.00 wib, kelompok Sekber Buruh akan berada di Bundaran HI lalu bergeser ke Istana Negara. "Kita tidak ke Istora Senayan untuk bergabung dengan KSPI dkk, karena dari pihak mereka tidak ada komunikasi kepada kita," ujar Budi Wardoyo salah satu aktivis Sekber Buruh.
Meski terjadi polarisasi kelompok buruh, namun pihak Sekber memastikan untuk tidak terjadinya benturan atau aksi-aksi ekstreme selama May Day berlangsung.
Secara umum tuntutan buruh yang hendak disampaikan dalam aksi May Day diantaranya adalah penghapusan upah murah, adanya jaminan sosial bagi buruh mulai dari pendidikan dan kesehatan gratis, rumah murah, tolak kenaikan harga BBM sampai dengan tuntutan untuk mengganti kekuatan politik rezim yang kapitalis (tidak hanya SBY-Boediyono).
No comments